Keutamaan Shalat Hajat

 


Dan mintalah pertolongan kepada Tuhanmu dengan melaksanakan shalat dan dengan sikap sabar.” (QS Al-Baqarah [2]: 45)

Hajat secara harfiah artinya kebutuhan. Jika kita memiliki kebutuhan atau keinginan, Rasulullah menganjurkan kita untuk shalat yakni shalat hajat.



“Barangsiapa yang memunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat), lalu memuji kepada Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi saw Setelah itu, mengucapkan “Laa illah illallohul haliimul kariimu, subhaanallohi robbil ‘arsyil ‘azhiim… (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Jadi, Shalat Hajat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika ia memiliki hajat atau kebutuhan tertentu dan ia ingin hajat tersebut dikabulkan oleh AllahSWT. Beberapa keutamaan shalat hajat dijelaskan oleh hadits Nabi SAW berikut ini.

“Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat.” (HR Ahmad)

Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh’iy, dia berkata, “Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini.” Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya.” (HR Baihaqi)

Shalat hajat dilakukan minimal 2 raka’at dan maksimal 12 raka’at dengan salam setiap 2 rakaat. Shalat ini dapat dilakukan kapan saja asalkan tidak pada waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan shalat seperti saat matahari terbit atau terbenam atau pada saat menstruasi pada wanita. Kita boleh melakukanya malam atau siang hari. Terserah kapan kita bisa.

Adapun niat Shalat hajat adalah:

Ushallii sunnatal haajati rak’aataini lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku berniat shalat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Dalam kitab Tajul Jamil lil ushul, dianjurkan setelah shalat hajat membaca istigfar 100x, seperti kalimat istigfar yang biasa atau membaca istigfar berikut:

Astagfirullaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaiih.

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Tuhanku, dari dosa-dosa, dan aku bertaubat kepada-Mu”

Selesai membaca istigfar lalu membaca shalawat nabi 100x, yakni:

Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatarridhaa wardha ‘an ashaabihir ridhar ridhaa.


Artinya: “Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas jungjunan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan diridailah daripada sahabat-sahabat sekalian.”

Setelah itu, mohonlah kepada Allah apa yang kita inginkan, insya Allah, Allah mengabulkannya. Amin. Dan ikutilah dengan membaca doa berikut!

doa-shalat-hajat

Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbul ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As `aluka muujibaati rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birrin wassalaamata ming kulli itsmin. Laa tada’ lana dzanban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.

Artinya: “Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap kebaikan. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.”

Incoming search terms:
keutamaan sholat hajat,doa sholat hajat dan artinya,doa sholat hajat arab,keutamaan shalat hajat,doa setelah sholat hajat,doa sesudah sholat hajat,doa hajat dikabulkan,shalat hajat,doa hajat,doa shalat hajat,google gambar wudhu dan shalat,keutamaan solat hajat,keutamaan salat hajat,shalat hajat 12 rakaat,DOA SOLAT HAJAT,doa niat sholat hajat,tata cara shalat hajat,keutamaan sholat tahajud dan hajat,KEAJAIBAN ISTIGFAR,cara berdoa saat menstruasi,khasiat shalat dhuha,sholat hajad,panduan shalat hajat,doa dan keutamaan solat hajjat,keutamaan sholat hajad,doa salat hajat,KEUTAMAAN ISTIGFAR,tatacara shalat hajat,shalat hajat doa,panduan melaksanakan solat hajat
Sumber refferensii : rahmatmuntaha.com/

Keutamaan Shalat Sunnah Witir Dan Petunjuk Pelaksanaannya

Shalat Witir ini selalu dilaksanakan oleh Rasulullah Saw. bukan hanya pada bulan Ramadhan, tapi Rasulullah Saw. juga melakukan shalat Witir pada bulan-bulan yang lain. Sementara kita melakukan shalat Witir hanya di bulan Ramadhan, padahal Rasulullah Saw. tidak hanya pada bulan Ramadhan. Dikatakan bahwa Rasulullah Saw. menyampaikan,

الوتر حق فمن لم يوتر فليس منا

“Witir itu adalah benar adanya. Barangsiapa yang tidak melakukan shalat witir, ia bukan termasuk golongan kami.”
Orang yang tidak melakukan shalat witir tidak diakui sebagai umat Nabi Muhammad Saw. Orang yang pada saat shalat witir kabur bukan umat Nabi Muhammad Saw. Nabi Muhammad melakukan shalat Witir setiap malam, baik pada bulan Ramadhan maupun bukan bulan Ramadhan. Kita sebagai umatnya mestinya harus mencontoh karena Rasulullah Saw. diutus untuk menjadi contoh bagi kita. Di dalam hidup ini kita minta supaya diberi rizki yang banyak. Banyak orang tua murid yang menyekolahkan anaknya ingin supaya anaknya selesai dan bisa bekerja. Itu artinya ingin mendapatkan rizki; ingin supaya anaknya mendapatkan kedudukan yang baik sehingga hasilnya lumayan. Ini kan ingin mendapatkan rizki. Padahal sudah dikatakan oleh Rasulullah Saw.,

فمن لم يوتر فليس منا

“Orang yang tidak mau menjalankan shalat Witir bukan termasuk umatku.”
Kalau kita tidak diakui sebagai umat Nabi Muhammad, mau ikut siapa? Mau ikut Nabi Adam? Tidak akan diakui. Di samping postur kita kecil-kecil, kita pendek lagi. Umat Nabi Adam as. itu besar-besar. Biasanya jamaah haji pada akhir rentetan ibadah haji sengaja ziarah ke Jeddah karena di sana terdapat makam yang diyakini sebagai makam siti Hawa. Siapa siti Hawa itu? Istri Nabi Adam as. Kota itu kemudian disebut dengan Jeddah, yang berarti nenek. Di situ ada makam siti Hawa yang panjangnya sampai 80 meter. Masjid ini saja kalah. Masjid ini hanya 17 meter. Kamu mau mengaku ikut jadi umat Nabi Adam? Tidak akan diakui. Kamu sudah kecil, pendek lagi. Mau ikut Nabi siapa? Nabi Nuh juga berpostur tinggi besar. Umurnya pun panjang-panjang. Kalau kita tidak melaksanakan shalat Witir, kita diancam tidak termasuk umat Nabi Muhammad Saw. Kemarin dikatakan bahwa Imam Abu Hanifah, salah seorang ulama yang banyak pengikutnya di dunia, mengatakan bahwa shalat Witir itu wajib. Shalat wajib bagi Imam Abu Hanifah yang diikuti oleh sekian banyak umat Islam di dunia ini ada enam; selain yang lima (Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya’) ditambah lagi shalat Witir. Mereka tidak pernah meninggalkan shalat Witir. Pekerjaan kita meninggalkan shalat Witir. Waktu yang kita gunakan untuk shalat Witir lebih sedikit daripada waktu yang tidak kita gunakan untuk shalat Witir dalam waktu satu tahun. Ini sangat penting sekali sampai Rasulullah Saw. mengatakan,

فمن لم يوتر فليس منا

Anak-anak sekalian, kita ingin tetap diakui oleh Nabi Muhammad sebagai umatnya, bahkan kita ingin dicintai oleh Allah Swt. Kalau kita ingin dicintai oleh Allah Swt., kuncinya adalah kita harus mengikuti apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. Allah sudah memberikan petunjuk di dalam al-Quran,

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Katakan, wahai muhammad, ‘Jika kakmu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, Allah akan mencintai kamu semua dan Allah akan mengampuni dosa-dosamu.’”
Satu hal yang lucu ialah sebagai manusia tidak ingin dicintai oleh Allah. Hal yang lucu juga ialah ingin dicintai tetapi tidak mau melakukan perintah yang dicintai. Padahal kalau kamu cinta kepada barang saja, – kamu cinta kepada piaraan, misalnya, kelinci, – di mana-mana diingat. Kalau kamu mau pergi saja harus menyediakan makanan dan lain-lain. Kalau kamu mempunyai piaraan tidak pernah dikasih makan, tandanya kamu tidak cinta.
Allah Swt. Maha Kaya, Maha Pemurah, Maha Pengasih, Maha Adil. Kalau kita mencintai Allah Swt., Allah Swt. akan balas mencintai kita. Kalau kita mencintai barang, belum tentu barang itu mencintai kita. Tetapi kalau cinta pada Allah, itu jelas. Maka anak-anak harus melakukan shalat Witir. Kapan melakukannya? Setiap malam. Bulan Syawal? Iya. Bulan Dzulqa’dah? Iya. Bulan Dzulhijjah? Iya. Selain pada bulan puasa kita pun tetap melakukan shalat witir supaya diakui sebagai umat Nabi Muhammad Saw. Pada hadits yang lalu Rasulullah menyatakan bahwa kita tetap melakukan shalat witir sekalipun akibatnya kita akan ditinggal oleh kendaraan,

لا تدعوا الوتر ولو طردتكم الخيل

“Jangan engkau tinggalkan shalat witir sekalipun akibatnya ditinggalkan oleh kudanya.”
Pada zaman dahulu orang-orang bepergian dengan mengendari kuda. Sekalipun dengan shalat witir itu kudanya kabur, tidak apa-apa. Sekalipun dengan shalat witir itu kita ketinggalan bis, tidak apa-apa. Sekalipun dengan shalat witir itu kita harus ketinggalan pesawat, tidak apa-apa. Karena Allah akan memberikan ganti lebih daripada itu.

 



Keutamaan Shalat Sunnah Istikharah



Ada hadits nabi yang dikutip dari Jabir bin ‘Abdillah ra. dimana beliau berkata yang artinya:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengajari kami shalat istikharah dalam setiap perkara atau urusan yang kami hadapai, sebagaimana beliau mengajarkan kami suatu surah dari Al-Quran. Beliau berkata, “Jika salah seorang di antara kalian berniat dalam suatu urusan, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang bukan shalat wajib, kemudian berdoalah…” HR. Al-Bukhari
Hadits diatas adalah hadits yang penting. Di dalamnya Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk selalu mengembalikan urusan kepada Allah jika menemui perkara atau permasalahan. Caranya adalah dengan sholat Istikharah. Mengenai tata caranya, tidak berbeda dengan sholat yang lain, hanya pada niatnya yang berbeda. Kali ini akan kita bahas dua hal yang kami tebalkan diatas.

Yang pertama adalah bahwa Rasulullah mengajarkan sholat istikharah dalam setiap perkara atau urusan. Jadi adalah tidak benar bahwa ada anggapan bahwa sholat istikharah hanya dilakukan ketika ada urusan yang meragukan saja.
Yang kedua, sebagian dari orang salah paham dalam melaksanakan sholat Istikharah, dimana mereka melakukannya pada saat masih ragu akan suatu pilihan. Padahal ini kurang tepat, seharusnya orang yang telah mantap hatinya dalam mengambil keputusanlah yang melakukan sholat istikharah. Arti kata berniat itu tidak sama dengan menghadapi. Berniat berarti telah memiliki keputusan.
Lantas apa gunanya melakukan sholat istikharah saat sudah mantap dengan satu keputusan?
Jawaban ini kebetulan didapatkan dari penjelasan Ustadz Aris Munandar dalam sebuah sesi kajian rutin pagi. Beliau menuturkan ada dua alasan dalam hal tersebut, yakni:
  • Jika seorang telah mantap dengan suatu urusan, maka ia memohon kepada Allah agar urusan tersebut baik dan diridhoi Allah dan Allah bisa mempermudah jalannya untuk urusan tersebut.
  • Namun jika perkara tersebut ternyata tidak baik baginya, Allah akan datangkan penghalang dan pencegah baginya sehingga ia tak bisa melaksanakan urusan tersebut.
Hal ini merupakan tindak lanjut daripada firman Allah yang artinya:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” QS. Al-Baqarah: 216
Manusia telah diberi anugrah oleh Allah berupa akal pikiran. Oleh karena itu dalam memutuskan suatu masalah hendaknya manusia menggunakan akalnya terlebih dahulu. Setelah mantap terhadap satu keputusan berdasarkan pertimbangan akal, maka baru meminta bantuan kepada Allah untuk ditunjukkan jalan. Allah Maha Mengetahui, sehingga hanya kepadaNya kita meminta bantuan. Semoga bermanfaat.

Keutamaan Shalat Tasbih

Keutamaan Shalat Tasbih


Murtakibudz Dzunub - Shalat tasbih termasuk salah satu shalat sunat yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kalau bisa dilakukan tiap malam, seminggu sekali, sebulan sekali, setahun sekali atau seumur hidup sekali.
Shalat sunat tasbih dilakukan dengan empat rokaat. Bila disiang hari, maka dilakukan dengan satu kali salam sedang di malam hari dilakukan dengan dua kali salam.


Hadits dari Ibnu ‘Abbas

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّاهْ أَلاَ أُعْطِيْكَ أَلاَ أُمْنِحُكَ أَلاَ أُحِبُّوْكَ أَلاَ أَفْعَلُ بِكَ عَشْرَ خِصَالٍ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ غَفَرَ اللهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ قَدِيْمَهُ وَحَدِيْثَهُ خَطْأَهُ وَعَمْدَهُ صَغِيْرَهُ وَكَبِيْرَهُ سِرَّهُ وَعَلاَنِيَّتَهُ عَشَرَ خِصَالٍ أَنْ تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكْعَاتٍ تَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وِسُوْرَةً فَإِذَا فَرَغْتَ مِنْ الْقُرْاءَةِ فِيْ أَوَّلِ رَكْعَةٍ وَأَنْتَ قَائِمٌ قُلْتَ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ خَمْسَ عَشَرَةَ مَرَّةً ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُوْلُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشَرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ الرُّكُوْعِ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا ثُمَّ تّهْوِيْ سَاجِدًا فَتَقُوْلُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَالسُّجُوْدِ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُوْنَ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ تَفْعَلُ ذَلِكَ فِيْ أَرْبَعِ رَكْعَاتٍ إِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِيْ كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِيْ كُلِّ جُمْعَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لََمْ تَفْعَلْ فَفِيْ كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُ فَفِيْ كُلِّ سَنَةِ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِيْ عُمْرِكَ مَرَّةً
“Dari Ibnu ‘Abbâs, bahwasanya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada ‘Abbâs bin ‘Abdul Muththalib, ‘Wahai ‘Abbas, wahai pamanku, maukah saya berikan padamu? maukah saya anugerahkan padamu? maukah saya berikan padamu? saya akan tunjukkan suatu perbuatan yang mengandung 10 keutamaan, yang jika kamu melakukannya maka diampuni dosamu, yaitu dari awalnya hingga akhirnya, yang lama maupun yang baru, yang tidak disengaja maupun yang disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang nampak. 
Semuanya 10 macam. Kamu shalat 4 rakaat. Setiap rakaat kamu membaca Al-Fatihah dan satu surah. Jika telah selesai, maka bacalah Subhanallâhi wal hamdulillâhi wa lâ ilâha illallâh wallahu akbar sebelum ruku’ sebanyak 15 kali, kemudian kamu ruku’ lalu bacalah kalimat itu di dalamnya sebanyak 10 kali, kemudian bangun dari ruku’ baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian sujud baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian bangun dari sujud baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian sujud lagi dan baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian bangun dari sujud sebelum berdiri baca lagi sebanyak 10 kali, maka semuanya sebanyak 75 kali setiap rakaat. Lakukan yang demikian itu dalam empat rakaat. Lakukanlah setiap hari, kalau tidak mampu lakukan setiap pekan, kalau tidak mampu setiap bulan, kalau tidak mampu setiap tahun dan jika tidak mampu maka lakukanlah sekali dalam seumur hidupmu."
أصلى سنة التسبيح ركعتين لله تعالى
Niat tersebut untuk shalat tasbih yang dilakukan dengan dua kali salam, sedang untuk yang satu kali salam sebagai berikut:
أصلى سنة التسبيح اربع ركعات لله تعالى


Shalat Sunnat Tasbih disebut demikian karena di dalamnya dibacakan tasbih sehingga dalam 4 (empat) rakaat berjumlah 300 (tiga ratus) tasbih. Shalat Tasbih ini sangat dianjurkan oleh Rosulullah SAW untuk diamalkan, kalau bisa setiap malam, kalau tidak bisa tiap malam maka sekali seminggu, kalau juga tidak sanggup sekali seminggu, dapat juga dilakukan sebulan sekali atau setahun sekali dan kalau tidak bisa sekali setahun, setidak-tidaknya sekali seumur hidup.

Tentang fadhilah atau keutamaan Shalat Sunnat Tasbih perhatikan Hadist tersebut ini, bersabda Rosulullah SAW :
“Hai Abbas ! Wahai paman ! Sukakah kamu apabila aku beri, maukah kamu apabila aku pameri, bolehkan (kiranya) aku memberi petunjuk kepadamu yaitu : Sepuluh hal yang penting, yang apabila kamu lakukan akan diampuni Allah dosamu, yang awal dan yang akhir, yang lama dan yang baru, yang disengaja maupun tidak, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang nyata.
 Sepuluh hal yang penting yaitu : Agar kamu melakukan Shalat empat rakaat, membaca dalam tiap-tiap rakaat surah Al-Fatihah dan surah lainnya apa saja, apabila selesai dari yang dibaca itu (yakni surah), dalam rakaat pertama, bacalah kamu dalam berdiri
 “Subhanallahi wal hamdulillahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbar”, lima belas kali lalu ruku’ dan bacalah kamu dalam ruku’ sepuluh kali tasbih. Lalu angkat kepalamu dari ruku’ (I’tidal) dan bacalah tasbih sepuluh kali. Lalu turun bersujud dan bacalah dalam sujud sepuluh kali tasbih. Lalu angkat kepalamu dari sujud (duduk antara dua sujud) dan bacalah sepuluh kali tasbih. Lalu sujud lagi dan ucapkanlah sepuluh kali tasbih.
 Lalu angkat kepalamu (dari sujud) dan ucapkanlah sepuluh kali tasbih. Ini jumlahnya tujuh puluh lima dalam tiap-tiap satu rakaat. Apabila kamu dapat melakukan shalat ini dalam sehari sekali maka lakukanlah, dan apabila tidak maka dalam tiap-tiap jum’at sekali. Apabila tidak dapat maka dalam sebulan sekali, apabila tidak dapat maka dalam seumur hidup sekali. (HR. Ibnu Majah)
Rosul mengajarkan kepada paman beliau Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib agar melakukan (mengamalkan) 10 (sepuluh) hal yang penting (Shalat Sunnat Tasbih) yang apabila diamalkan akan diampuni dosa yang awal dan yang akhir, yang lama dan yang baru, yang disengaja maupun yang tidak disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang nyata.
Shalat Sunnat Tasbih kalau dikerjakan pada siang hari hendaklah dikerjakan 4 (empat) rakaat dengan satu salam. Tetapi apabila dikerjakan pada malam hari hendaklah 4 (empat) rakaat itu dijadikan 2 (dua) salam. Sesuai yang diterangkan oleh Rosulullah SAW :
“Shalat malam itu, dua-dua.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Mengucapkan niat Shalat Sunnat Tasbih :
a) Siang, 4 rakaat (langsung) :
Ushalli sunnatattasbiih arba’a roka’aatiin lillaahii ta’ala
b) Malam, 2 rakaat-2 rakaat :
Ushalli sunnatattasbiih rok’atayni lillaahii ta’ala
Cara mengerjakannya sebagai berikut, ada dua cara (versi) :
1) Berdiri lurus menghadap kiblat, lantas ucapkan niat. Setelah Al-Fatihah pada rakaat pertama, maka bacalah Tasbih 15 kali dengan tasbih sebagai berikut :
Subhaanallaahi wal hamdulillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbar
“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali hanya Allah yang Maha Besar.”
Kemudian disambung dengan membaca bacaan tersebut di bawah ini :
Laa hawla walaa quwwata illaabillaahil ‘aliyyil’adziim
“Tiada daya dan  upaya kecuali hanya dengan pertolongan Allah.”
2) Ketika Ruku’, setelah bacaan ruku’ bacalah tasbih 10 kali.
3) Ketka I’tidal, setelah membaca do’a I’tidal, bacalah tasbih 10 kali.
4) Ketika sujud, setelah bacaan sujud, bacalah tasbih 10 kali.
5) Ketika duduk antara dua sujud, setelah membaca bacaan duduk antara dua sujud, bacalah tasbih 10 kali.
6) Ketika sujud yang kedua, setelah bacaan sujud, bacalah tasbih 10 kali.
7) Pada sujud kedua setelah selesai membaca tasbih 10 kali, lantas sebelum berdiri ke rakaat kedua, hendaknya duduk istirahat lalu sambih duduk istirahat itu membaca tasbih 10 kali.
Demikian pelaksanaan pada rakaat pertama, yang apabila dihitung bacaan tasbihnya berjumlah 75 kali, kalau dikerjakan 4 rakaat, menjadi : 75 x 4 = 300 tasbih.
Seperti dikatakan diatas ada dua versi (cara) mengerjakan Sholat Sunnat Tasbih. Adapun cara (versi) yang selain versi tersebut di atas, keterangannya sebagai berikut : Pada rakaat pertama, setelah niat dan mengucapkan Takbiratul Ikhram langsung membaca tasbih 15 kali. Setelah membaca Al-Fatihah dan surah baru kemudian membaca tasbih 10 kali dan ketika ruku’ (setelah membaca bacaan ruku’) membaca tasbih 10 kali. Demikian seterusnya pada gerakan-gerakan selanjutnya membaca tasbih 10 kali – 10 kali sampai dengan pada sujud kedua dan hingga disini jumlah tasbih keseluruhannya pada rakaat pertama yaitu sebanyak 75 tasbih. Jadi 75 x 4 rakaat = 300 tasbih.
Ketika akan berdiri untuk mengerjakan rakaat kedua (tdidak perlu duduk istirahat) tetapi langsung berdiri.
Saudaraku, sesama Muslim.
Setelah kita tahu keutamaan Shalat Sunnat Tasbih sesuai Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Jangan ragu lagi, hayo penulis menghimbau (mengajak) mari kita kerjakan Shalat Sunnat Tasbih setiap malam, kalau tidak bisa tiap-tiap malam, kita kerjakan seminggu sekali (setiap Jum’at) kita mengerjakan Shalat Sunnat Tasbih. Dan jangan kita kosongkan Shalat Sunnat Tasbih ini dalam seminggu sekali atau sebulan sekali. Karena kalau kita kosongkan dalam sebulan sekali, kita takut kita akan termasuk orang Mutahawinun biddiin, yakni orang yang meringan-ringankan agama. Dengan cara (versi) yang mana kita mengerjakannya boleh saja, kata (Guru-guru) kedua versi itu benar dan terserah bagaimana enaknya kita saja. Karena yang tidak benar, kata (Guru-guru), adalah orang yang tidak pernah mengerjakan Shalat Sunnat Tasibh walaupun hanya sekali selama seumur hidupnya.




.
Shalat Tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari sesudah mengerjakan shalat Isya sampai terbitnya fajar dan sesudah bangun dari tidur, meskipun itu hanya sebentar.
Salat tahajjud termasuk shalat sunnat mu’akad (salat yang sangat dianjurkan) dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Dikerjakan setiap dua rakaat.
Dapat dilakukan kapanpun pada malam hari namun waktu yang paling utama untuk melakukannya adalah pada sepertiga akhir malam.
Shalat Tahajud adalah shalat yang diwajibkan kepada Nabi SAW sebelum turun perintah shalat wajib lima waktu.
Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji (QS. 17 Al-Isra :79 )
|
Shalat khususnya tahajjud ternyata tidak hanya membuat pelakunya mendapatkan tempat istimewa di hadapan Sang Pencipta Alam ini, melainkan juga melainkan juga meningkatkan kekebalan tubuh dan mengusir penyakit.
Semua apa yang telah dijelaskan didalam al quran untuk kita jalankan dalam kehidupan sehari – hari yang mana pada saat ini kita anggap sebagai tanggung jawab, atau kewajiban , memiliki pengaruh positif terutama buat hidup kita sendiri.
Kepatuhan-kepatuhan kita terhadap ritual keagamaan seperti shalat serta bentuk ritual lainnya memiliki pengaruh bagi meningkatnya sistem kekebalan tubuh kita.
Serta gangguan dari penyakit baik yang menyerang diri kita secara langsung maupun tidak langsung. terdapat seribu satu hikmah didalam setiap apa yang telah disyariatkan untuk dilaksanakan.
Diantara manfaat dan atau keistimewaan shalat tahajud adalah Salat tahajjud merupakan kehormatan bagi seorang muslim, sebab :
  • Mendatangkan kesehatan,
  • Menghapus dosa-dosa yang dilakukan siang hari,
  • Menghindarkannya dari kesepian dialam kubur,
  • Mengharumkan bau tubuh,
  • Menjaminkan baginya kebutuhan hidup,
  • Dan juga menjadi hiasan surga,
  • Selain itu, salat tahajjud dapat memberikan manfaat, yaitu keselamatan dan kesenangan di dunia dan akhirat,
Manfaat dari shalat tahajjud yang lainnya adalah wajah orang yang sering melakukan shalat tahajjud akan memancarkan cahaya keimanan, akan dipelihara oleh Allah dari segala macam marabahaya, setiap perkataannya mengandung arti dan dituruti oleh orang lain.
Akan mendapatkan perhatian dan kecintaan dari orang-orang yang mengenalinya, dimudahkan hisabnya, berjalan diatas shirat bagaikan kilat.
Allah Subhanahu Wata’ala Berfirman :
Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji” (Q.S. Al Israa’ : 79 )
Ada kata kunci yang menarik untuk dicermati dalam Firman Allah Subhanahu wata’ala yang berupa perintah di atas, yang mana kata itu memiliki hubungan sebab akibat yang sangat jelas yakni bersembahyang tahajjud dan tempat terpuji.
Tempat yang terpuji adalah akibat atau konsekuensi dari sebuah sebab yaitu sembahyang tahajjud.
Oleh karena itu bagi mereka yang mendambakan tempat yang terpuji, tempat yang mulia baik di sisi Allaah ataupun di mata manusia maka satu kunci rahasianya.
|

Hadits terkait salat tahajjud:
Perintah Allah turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga akhir dari waktu malam, lalu berseru: Adakah orang-orang yang memohon (berdo’a), pasti akan Kukabul kan, adakah orang-orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap/ memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba waktu Shubuh. (Al Hadits)

;;